PUTRI KHAN ASAL TIBET-MONGOL-PERSIA MERUPAKAN RAJA PERTAMA KALI DI PULAU BUTON TEPATNYA DI KAMARU...

Asal mula kerajaan pertama kali di pulau Buton di perkirakan mulai terjadi pada pertengahan abad IX Masehi terdapat di desa Kamaru tepatnya di gunung Ba'ana Meja kecamatan Lasalimu di Pulau Buton. Perkiraan terjadinya kerajaan ini pada abad IX Masehi ini bukan tidak beralasan, sebab berdasarkan analisis sementara struktur pelapukan daripada Slop Kaki Kiri (sendal kaki kiri) milik Putri Khan sebagai Raja pertama yang berkuasa di gunung Ba,ana Meja ini dapat di amati pada struktur lapis slop tersebut terdapat 10 stratifikasi lapukan ; yang berarti usia slop kaki kiri ini dapat ditaksir telah berumur padanan 10 abad lamanya. Slop kaki Kiri Putri Khan sebagai Raja pertama di Kamaru ini gambarnya tidak di input ke dalam blog ini berhubung karena sesuatu hal tertentu masih disimpan khusus di kendari.

Raja pertama ini bernama Putri Khan asal percampuran negeri Tibet-Mongolia-Persia dari keturunan baginda Sayidina Ali bin Abithalib yang ketika itu mendapat perintah spritual untuk mencari pulau Buton. Putri Khan merupakan permaisuri dari kerajaan asalnya yang berdasarkan perintah spritual tersebut membawa pasukan sebanya 299 orang dengan 9 Armada perang berlayar mencari pulau Buton. Pelayaranpun dilakukan berbulan-bulan hingga mendapatkan pulau Buton. Ketika pertama kali pulau Buton ditemukan langsung rombongan armada kapal masuk selat Kamaru dan berlabuh di desa Kamaru di pulau Buton. Putri Khan mencari tempat strategi untuk membuat isntana kerajaannya dan diputuskan istana kerajaannya di buat di atas gunung Ba’ana Meja Kamaru.

Di puncak gunung Ba'ana Meja ini setelah penulis amati ketika berada di atas puncak tahun 2011 lalu ; memiliki tanah yang datar dengan luas kurang lebih 40 m x 40 m atau 1600 m2. Istana kerajaan pertama di pulau Buton ini dibangun di atas puncak gunung dengan ketingggian sekitar lebih kuran 500 meter dari permukaan laut bersebelahan dengan pohon asam yang ukurannya saat ini diperkirakan berdiameter 3 meter dan kondisi saat ini sudah lapuk.
Sepanjang lingkup gunung Ba'ana Meja ini mulai dari kaki sampai puncak gunung lerengnya di timbuni oleh kulit kerang laut dengan ketebalan 1 meter hingga 2 meter.
Putri Khan inilah merupakan asal mula manusia pertama secara komunitas membentuk suatu kerajaan dan berkembang biak secara turun temurun di pulau Buton khususnya di wilayah Lasalimu sampai terjadi kisah hubungan Togo Motonu di Malaoge Lasalimu akibat dari muara sungai ini di hanyutkan seorang bayi mungil yang baru saja lahir dari anak salah seorang Raja keturunan Putri Khan (raja ke-3 ?) yang dengan sengaja mengawini saudara kandungnya sendiri karena cantiknya saudara kandung tersebut padahal hokum Sa’ra melarangnya. 


Konon dikisahkan bahwa setelah anak bayi tersebut di hanyutkan dalam keranjang rotan tiba-tiba kilat dan Guntur menyambar disertai dengan tenggelamnya muara sungai tersebut dan bayi itupun hilang ditelan keajaiban alam. Runtuhnya muara sungai Malaoge ini selanjutnya dinamakan Togo Motonu. Sedangkan bayi yang hilang itu dikisahkan muncul secara misterius di Luwu dan inilah cikal bakan Sawerigading.

Kisah ini merupakan hasil penuturan Putri Khan kepada penulis secara media spritual atau secara ilmiah disebut dialogis metafisis yang saat itu tahun 2001 disaksikan oleh 2 orang parabela penjaga Batu hitam atau batu Ba'ana Meja.

Batu Ba'ana Meja adalah batu berwarna hitam pekat terdapat dua buah masing-masing berukuran diameter 0,50x0,50 m2 dan 1,00 x 1,00 m2 yang konon dikisahkan merupakan meja tempat kerja Sang Putri.

Sudah sering kali terjadi keajaiban di lokasi gunung Ba’ana Meja ini dimana sering kali para pengunjung ke gunung ini membuang batu Ba'ana Meja tersebut ke bawa gunung atau dibawa pulang ke rumahnya, namun kejadian ghaib muncul, sebab keesokan harinya batu itu kembali lagi ketempat semula.

Menurut penuturan Putri Khan kepada penulis mengatakan bahwa Putri Khan mendatangi pulau Buton atas perintah ghaib yang diterimanya dari Rasulullah Muhammad SAW untuk mencari semua lokasi tambang yang terdapat di dataran pulau Buton. Tambang-tambang ini adalah merupakan milik leluhurnya Nabi Adam Alahissalam yang ketika terjadi perpindahan daratan (baca salah satu entri : Asal Mula Terjadinya Pulau Buton) dari dataran Arabia (saat ini laut Kaspia) itu semua muncul menjadi pulau Buton maka bersamaan semua potensi sumber daya alamnya terbawa oleh perpindahan tersebut. Dulunya sebelum Putri Khan masuk ke pulau Buton di atas permukaan tanah pulau Buton gampang diketemukan berbagai mineral tambang, sehingga ketika itu dia diperintahkan untuk menutupnya secara ghaib sehingga tambang-tambang tersebut tidak lagi mudah ditemukannya di atas permukaan tanah pulau Buton oleh siapapun manusia begitu saja kecuali melalui juru kunci atas izin dan kehendak Allah SWT.

Setelah berselang beberapa lama Putri Khan memerintah di Kamaru dan sekitarnya muncullah orang-orang sakti yang berasal dari Melayu seperti Si Panjonga, Si Jawangkati, Si Malui dan Si Tamanajo. Mereka datang mencari pulau buton juga atas perintah ghaib yang diterima oleh mereka ketika itu dan ke-4 orang inilah yang sering-sering disebut oleh para penatua buton sebagai "Mia Patamiana" yang sangat sakti. Kalau tidak percaya bisa di coba misalnya kita sedang mengalami kesulitan apa saja; maka sebutlah nama ke-4 orang itu dengan keyakinan penuh karena Allah, maka akan dengan mudah teratasi masalah yang kita hadapi itu. Diantara salah satu dari ke-4 orang sakti tersebut yakni bernama Si Jawangkati merupakan ayah kandung Patih Gajah Mada dari seorang ibu yang bernama Putri Lailan Mangraini yang tak lain adalah merupakan anak dari Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit Pertama (kisahnya akan dihimpun pada entri lain) sebelum dia berkuasa di Luwu sebagai raja Luwu. Para Prajurit Komunitas kerajaan di Kamaru yang dibawah oleh putri Khan ini selanjutnya melebarkan kekuasaannya sampai ke kepulauan Wangi-wangi khususnya membuat Bandar di pulau Oroho, kemudian menyeberang ke Kediri dan Singosari.

Dalam kaitan ini sudah saatnya para arkiologis putra daerah Buton kerja sama dengan para ilmuwan dunia; untuk melakukan penelitian ilmiah dalam menyikapi kisah ini secara menyeluruh. Apa sebetulnya misi utama Putri Khan ke negeri ini?. Benarkah dia (Putri Khan) dan rombongannya para prajurit sebanyak 299 orang itu merupakan manusia pertama yang mendiami pulau Buton?, Ataukah orang yang bernama Abdul gafur dan Abdul Hasan yang merupakan utusan rasulullah Muhammad SAW adalah orang pertama kali (rombongan/pengikutnya) mendiami pulau Buton !?. Apakah misi utama Putri Khan ada hubungannya dengan rahasia yang terkandung dalam pulau Buton?. Apakah masih ada hubungannya dengan Al-Bathniy sebagaimana yang diamanahkan oleh Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW?. Atau apakah ada hubungannya dengan perlindungan Potensi Sumber Daya Alam yang saat ini serba gaib di daerah ini?. Wallahu a'alam bisshabab, sangat tergantung paa pembaca yang budiman mau percaya atau tidak percaya !!.****

Oleh : Ali Habiu 
sumber : bumibuton

Category:

0 komentar:

Posting Komentar